Tuesday 20 October 2015

Momen Bahagia di Barat Laut Suriah

07:51

Konflik di Suriah yang begitu rumit yang melibatkan beberapa kelompok di suriah yaitu Pro pemerintah Bashar Al-Ashad,pasukan oposisi dan juga militan ISIS.Konflik yang dimulai 26 Januari 2011 dengan demostrasi nasional ini telah menewaskan lebih dari 250.000 jiwa melayang dan jutaan lainnya mengungsi ke negara.Selan itu menurut menteri Suriah Wael Al-Halqi kerusakan yang diakibatkan pada perang suriah mencapai USD 31,5 milliar.

Namun pernahkah berpikir bahwa apa masih adakah kenyemanan hidup dan kesenangan di suatu daerah yang hampir seluruh wilayahnya terjamah perang.Jawabannya masih,di suatu daerah di Suriah bernamaLatakia, provinsi yang berada di barat laut Suriah, yang merupakan tempat Sekte Alawite - grup yang sama dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya.Pertempuran tidak jauh dari sana, dan ribuan orang datang ke sana untuk mencari perlindungan, membuat populasi semakin membesar dan membebani sistem pelayanan lokal.

Berikut foto-foto yang diambil dari akun instagram Ashraf Zeinah seperti dilansir pada situs bbc.com

Sejumlah bocah lelaki yang berasal dari Allepo dan daerah lain yang terkena dampak perang
Mereka mengungsi ke Latakia untuk mencari perlindungan.Kebahagiann nampak sekalo di foto ini

"Ini adalah konser besar yang diadakan beberapa hari lalu di teater di Latakia," kata Zeinah seperti dilansir bbc.com

Kaos tim basket yang bertuliskan Suriah

Ini adalah gelandangan di sebuah taman di Latakia," katanya. "Saya pikir mungkin dia mabuk. Dia sedih dan tidak bahagia. Saya bertanya apakah saya boleh memotretnya, dia setuju dengan satu syarat - bahwa saya harus membayarnya. Tetapi saya tidak bisa membuatnya tersenyum. Tidak sama sekali."

Meskipun momen-momen bahagia bisa  ditangkap Ashraf Zaniah di Latakia,tidak bisa dipungkiri
 Perang juga tidak jauh dari latakia Latakia tidak terpengaruh secara langsung, tapi kami menderita dalam masalah yang berbeda," katanya, termasuk pemadaman listrik dan pelayanan publik yang minim.

sumber :http://www.bbc.com/indonesia/


0 comments

Powered by Blogger.

Translate